OpiniReporter.com – Doom spending adalah perilaku impulsif dalam berbelanja sebagai upaya untuk meredakan stres dan kecemasan akibat pesimisme terhadap kondisi ekonomi dan masa depan. Generasi Z dan milenial cenderung melakukan doom spending, yang mengarah pada pengeluaran tanpa perencanaan, demi mendapatkan kesenangan sesaat daripada menabung untuk kebutuhan jangka panjang.
Fenomena ini menyerupai terapi berbelanja bagi kalangan muda, meskipun tergolong kebiasaan yang tidak sehat. Menurut studi yang dilansir oleh Sky News, 43 persen milenial dan 35 persen Gen Z terlibat dalam perilaku tersebut untuk meredakan tekanan mental.
Media sosial turut memicu doom spending, di mana informasi negatif tentang masa depan ekonomi memperburuk perasaan cemas di kalangan anak muda. Banyak dari mereka merasa tidak ada jalan keluar dari ketidakpastian, sehingga memilih untuk berbelanja sebagai bentuk pelarian dari kenyataan tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang.
Menurut laporan dari CNBC Internasional, paparan terus-menerus terhadap berita buruk melalui dunia digital membuat perasaan pesimis ini semakin mengakar dan diungkapkan melalui pengeluaran yang impulsif dan tidak terencan