OpiniReporter.com – Perusahaan teknologi milik Elon Musk, SpaceX, berencana untuk menanamkan investasi sebesar USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 22,6 triliun di Vietnam untuk mengembangkan layanan satelit Starlink. Langkah ini diumumkan setelah pertemuan antara Tim Hughes, Wakil Presiden Senior SpaceX, dengan To Lam, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam.
Vietnam sedang meninjau proposal tersebut, namun rincian lebih lanjut mengenai investasi ini belum diungkapkan. Pejabat Vietnam juga belum memberikan komentar resmi terkait rencana ini. Sebelumnya, Vietnam mengungkapkan bahwa SpaceX tertarik untuk menyediakan layanan satelit orbit di negara tersebut, meskipun rencana itu sempat tertunda pada awal tahun.
Dalam pertemuan tersebut, To Lam menyatakan bahwa Vietnam akan bekerja sama dengan mitra domestik untuk menyelesaikan prosedur investasi yang dibutuhkan. Selain dengan SpaceX, Lam juga bertemu dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Boeing Co. dan Meta Platforms Inc., serta membahas peluang kemitraan ekonomi dan teknologi dengan Presiden AS Joe Biden.
Indonesia Pernah Mengundang Elon Musk untuk Investasi
Sebelumnya, Indonesia sempat mengundang Elon Musk untuk berinvestasi di sektor kendaraan listrik dan teknologi satelit. Pada 19 Mei 2024, Musk hadir di Indonesia untuk meresmikan layanan Starlink di Puskesmas Pembantu, Desa Sumerta Kelod, Bali. Namun, saat ditanya mengenai investasi Tesla di Indonesia, Musk tidak memberikan jawaban yang pasti, melainkan lebih berfokus pada manfaat Starlink bagi komunitas terpencil.
Meskipun belum ada kepastian terkait investasi Tesla di Indonesia, Musk menyatakan bahwa dalam jangka panjang, ada kemungkinan besar bahwa salah satu perusahaannya akan berinvestasi di Tanah Air. “Sangat mungkin bahwa perusahaan saya akan berinvestasi di Indonesia di masa depan,” tegas Musk dalam pernyataannya.