OpiniReporter.com – Indonesia akan segera menerapkan sistem pembayaran tol baru setelah mengalami kerugian signifikan sebesar Rp 4,4 triliun per tahun akibat kemacetan di pintu tol. Sistem pembayaran yang selama ini menggunakan uang tunai dan kartu uang elektronik (e-toll) akan digantikan oleh sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) yang memungkinkan pembayaran nirsentuh tanpa berhenti.

Menurut Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), perubahan ini didorong oleh penelitian dari World Bank yang menunjukkan kerugian total Indonesia akibat kemacetan mencapai Rp 56 triliun pada tahun 2019. Salah satu penyebab utama kemacetan adalah antrean di gerbang tol.

MLFF akan memanfaatkan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) untuk mendeteksi pergerakan kendaraan di jalan tol melalui satelit. Pengendara hanya perlu mengunduh aplikasi “cantas” di gawai pintar mereka untuk melakukan transaksi secara otomatis saat memasuki jalan tol.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menargetkan sistem MLFF dapat diterapkan pada tahun 2024, dimulai dari Jalan Tol Bali Mandara yang telah digunakan untuk uji coba. Terdapat tujuh ruas tol yang direncanakan akan beralih ke sistem ini, termasuk Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) dan Tol Jakarta-Cikampek.

PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), hasil kolaborasi antara Indonesia dan Hongaria, akan bertindak sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) dalam implementasi MLFF. Dengan adanya sistem baru ini, diharapkan antrean di gerbang tol dapat diminimalisir dan kerugian yang dialami negara dapat teratasir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *